Sandang, Pangan, Papan: Kebutuhan Pokok yang Masih Relevan untuk Milenial dan Gen Z

Sandang, Pangan, Papan: Kebutuhan Pokok yang Masih Relevan untuk Milenial dan Gen Z

Di tengah gempuran gaya hidup modern, media sosial, dan kebutuhan digital yang terus berkembang, generasi muda—terutama milenial dan Gen Z—masih harus menghadapi realita dasar: sandang, pangan, dan papan . Meski sering dianggap klasik atau terlalu “klise”, tiga hal ini tetap menjadi fondasi utama dalam membangun kesejahteraan hidup.

1. Sandang: Lebih dari Sekadar Penutup Tubuh

Kalau dulu sandang hanya soal pakaian sebagai penutup tubuh, sekarang maknanya lebih luas. Bagi milenial dan Gen Z, sandang adalah ekspresi diri, identitas visual, hingga bagian dari citra profesional. Namun, semakin banyak anak muda yang mulai sadar akan pentingnya berbelanja secara bijak. Mereka lebih memilih kualitas daripada kuantitas, bahkan banyak yang beralih ke secondhand fashion atau eco-friendly clothing untuk mengurangi pengeluaran dan menjaga lingkungan.

2. Pangan: Dari Sekadar Makan hingga Pengalaman Bernilai

Generasi muda saat ini memang doyan kulineran. Tapi bukan sekadar nafsu makan, melainkan juga soal gaya hidup dan eksplorasi rasa. Meski begitu, pangan tetap jadi prioritas karena merupakan energi utama untuk produktivitas. Banyak milenial dan Gen Z yang mulai belajar memasak sendiri, menggunakan aplikasi belanja online untuk efisiensi, atau memilih makanan sehat dengan harga terjangkau demi menjaga keseimbangan antara keuangan dan kesehatan.

3. Papan: Rumah Impian atau Beban Berat?

Jika dibandingkan sandang dan pangan, papan bisa dibilang menjadi tantangan terbesar bagi generasi muda. Harga properti yang meroket membuat kepemilikan rumah terasa seperti mimpi yang sulit diwujudkan. Meski begitu, banyak dari mereka yang mulai menyadari pentingnya investasi hunian sebagai bekal masa depan. Sebagian ada yang memilih tinggal di area pinggiran, memanfaatkan skema KPR ramah pemula, atau bahkan menabung khusus untuk properti.

Strategi Cerdas Mengatur Prioritas

Untuk bisa memenuhi ketiga kebutuhan ini tanpa terjebak dalam utang atau konsumsi berlebihan, diperlukan manajemen keuangan yang baik. Banyak milenial dan Gen Z yang mulai memanfaatkan aplikasi finansial, budgeting apps, atau bahkan berdiskusi di forum digital tentang tips hemat dan investasi. Salah satu strategi populer adalah prinsip 50-30-20 , yaitu:

  • 50% untuk kebutuhan pokok (termasuk sandang, pangan, papan),
  • 30% untuk gaya hidup dan hiburan,
  • 20% untuk tabungan dan investasi.

Meskipun hidup di era digital yang penuh distraksi dan godaan konsumsi, milenial dan Gen Z tidak boleh lupa pada hal-hal mendasar: sandang, pangan, dan papan. Ini bukan hanya soal bertahan hidup, tapi juga membangun pondasi kuat untuk masa depan. Dengan kesadaran finansial, pola pikir bijak, dan sedikit kreativitas, generasi muda bisa tetap eksis di medsos, tapi juga punya rencana hidup yang nyata di dunia nyata.

Jadi, meski seru-seruan di TikTok atau Instagram, jangan sampai lupa bayar kos, belanja beras, dan sisihkan uang buat masa depan ya!