Purwokerto, purwokerto.info – Atlet padel nomor satu Indonesia, Zar Lasahido, optimistis olahraga padel akan berkembang pesat di daerah. Keyakinan itu disampaikannya saat berkunjung ke Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2025).
Menurut Zar, Purwokerto memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan padel di Jawa Tengah. Budaya olahraga yang kuat serta antusiasme masyarakat dinilai menjadi modal utama.
“Purwokerto punya potensi besar untuk pengembangan padel. Antusiasme masyarakatnya tinggi dan budaya olahraga di sini sudah sangat kuat,” ujar Zar.
Ia menegaskan, pengenalan olahraga baru tidak cukup hanya dilakukan secara seremonial, melainkan harus menyentuh langsung komunitas.
“Kalau pengenalan olahraga hanya bersifat seremonial, dampaknya tidak akan panjang. Yang penting justru menyentuh langsung komunitasnya,” katanya.
Selama berada di Purwokerto, Zar terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari sesi pengenalan padel, coaching clinic untuk pemula, hingga pertandingan eksibisi. Lewat kegiatan tersebut, masyarakat dapat melihat langsung karakter padel yang mengedepankan kerja sama tim, refleks cepat, dan strategi sederhana.
Zar juga menepis anggapan bahwa padel merupakan olahraga eksklusif.
“Padel itu olahraga yang fun dan mudah dipelajari. Siapa pun bisa bermain, tidak harus punya latar belakang atlet profesional,” jelasnya.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas dalam penyelenggaraan turnamen perdana Marii Cup di Purwokerto. Meski baru pertama kali digelar dan padel tergolong olahraga baru di wilayah ini, atmosfer turnamen dinilai sangat hidup.
“Melihat turnamen perdana di Purwokerto dengan atmosfer sehidup ini, saya optimistis padel bisa tumbuh pesat di daerah,” ungkap Zar.
Menanggapi anggapan bahwa padel hanya tren sesaat, Zar justru menilai kondisi di Indonesia menunjukkan sebaliknya.
“Padel di Indonesia bukan sekadar tren. Lapangan hampir selalu penuh, ini menunjukkan minat masyarakat terus meningkat,” tegasnya.
Founder Marii Club, Ivan Kurniawan, menjelaskan bahwa Marii Cup merupakan turnamen padel pertama yang digelar di Purwokerto. Sebanyak 40 pemain ambil bagian, meski jumlah pendaftar sebenarnya melebihi kapasitas.
“Marii Cup ini turnamen padel pertama di Purwokerto. Pendaftarnya sebenarnya lebih dari 40 pemain, tapi kami masih terbatas fasilitas,” kata Ivan.
Ia menambahkan, Marii Club berencana mengembangkan Marii Cup menjadi turnamen seri mulai 2026.
“Ke depan kami menargetkan Marii Cup menjadi turnamen seri dengan lima sampai enam seri dalam setahun sebelum final,” ujarnya.
Saat ini, Purwokerto baru memiliki tiga lapangan padel aktif. Meski demikian, seluruh lapangan hampir selalu terisi setiap hari.
“Sekarang baru ada tiga lapangan padel di Purwokerto, dan hampir setiap hari selalu penuh,” tambah Ivan.
Sebagai atlet berdarah Indonesia yang lahir di Amsterdam pada 8 Agustus 1989, Zar Lasahido membawa pengalaman padel Eropa ke Tanah Air. Berdasarkan catatan PBPI, ia kini menempati peringkat satu nasional dan menorehkan prestasi internasional dengan menembus perempat final FIP Bronze Thailand 2025. Dengan kombinasi prestasi, edukasi, dan dukungan komunitas lokal, upaya Zar mempopulerkan padel di Indonesia dinilai kian berada di jalur yang tepat. ***
