Al Wasath dan Kemensos Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan pada Anak di Brebes

Brebes, purwokerto.info – Kementerian Sosial Republik Indonesia bekerja sama dengan Al Wasath Institute menggelar kegiatan bertajuk Peksos Goes To Community di SMK Muhammadiyah 2 Plompong, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Sabtu (13/12/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 192 siswa dan siswi dari SMK Muhammadiyah 2 Plompong serta MTs Muhammadiyah, dengan tujuan memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan kekerasan pada anak sejak dini.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala SMK Muhammadiyah 2 Plompong Ubaedillah, Manajer Program Al Wasath Institute Muhamad Ikhwan, perwakilan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Sulistya Aryadi, serta narasumber Ginanjar Maulana.

Dalam sambutannya, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Plompong, Ubaedillah, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut di sekolah yang dipimpinnya.

“Selamat datang kepada Tim Kemensos dan Al Wasath Institute di sekolah kami. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat diikuti dengan baik oleh para siswa dan siswi,” ujarnya.

Sementara itu, Muhamad Ikhwan memberikan motivasi kepada para peserta. Ia mengaku bangga bisa kembali ke almamaternya.

“Sebagai alumni, saya merasa senang bisa bertemu dengan adik-adik semua. Pesan saya, jangan pernah berhenti bermimpi, teruslah belajar dan berjuang untuk menggapai cita-cita,” kata Ikhwan.

Perwakilan Kemensos, Sulistya Aryadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan.

“Program ini memberikan informasi dan sosialisasi pencegahan kekerasan pada anak, sehingga anak-anak yang rentan bisa dijaga. Harapannya, mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Pada sesi inti, narasumber Ginanjar Maulana menyampaikan materi terkait dampak kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi perkembangan anak dan remaja. Ia menyoroti bahaya merokok atau vape, kecanduan pornografi, serta berbagai perilaku berisiko lainnya.

“Kecanduan menonton konten dewasa dapat berdampak buruk, salah satunya merusak fungsi otak. Begitu pula kebiasaan merokok atau vape yang memberikan efek negatif bagi kesehatan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, salah satu pemicu terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah adalah ketidakseimbangan emosi pada remaja.

“Ketika emosi tidak terkelola dengan baik, potensi terjadinya kekerasan bisa meningkat,” tambah Ginanjar yang akrab disapa Kang Gin.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. Hal tersebut disampaikan Rahmi, salah satu peserta dari kelas MIA.

“Terima kasih kepada Kemensos dan Al Wasath Institute yang telah menyelenggarakan acara ini. Kami bisa belajar dan menambah pengetahuan yang sangat bermanfaat,” ujarnya. ***