Rencana Film Margono Djojohadikusumo Mengemuka, Angkat Kontribusi Tokoh Banyumas di Panggung Nasional

Banyumas, purwokerto.info – Upaya mengangkat kembali kontribusi tokoh asal Banyumas dalam sejarah nasional terus mendapat dorongan. Dalam acara Gagasan 50 Tokoh Banyumas bertema “Mengangkat Legacy Banyumas di Kancah Nasional” yang digelar Forum Banyumas pada Rabu (01/10/2025), wacana pembuatan film tentang Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46, mencuat sebagai salah satu gagasan utama.

Forum yang mempertemukan tokoh lintas profesi, akademisi, budayawan, hingga politisi itu menjadi ajang silaturahmi sekaligus ruang bertukar pikiran demi kemajuan Banyumas.

Bangkit Ari Sasongko, salah satu tokoh yang hadir, menyebut forum ini memberi nilai positif karena membuka ruang kolaborasi.

“Kita bisa urun rembuk, saling berbagi ide, dan bertukar pikiran tentang bagaimana membangun Banyumas. Harapannya, Banyumas ini dibangun bersama-sama, tidak sendiri-sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Iksanto selaku perwakilan Forum Banyumas menegaskan pentingnya menghargai para tokoh daerah yang berkontribusi besar, baik di tingkat lokal maupun nasional. Menurutnya, warisan Banyumas sudah banyak yang menembus skala nasional, mulai dari Purnomo sang sprinter hingga kuliner Soto Sokaraja.

“Kalau dilihat dari sejarah, ada tiga tokoh besar dari Banyumas: Bung Karno, Jenderal Soedirman, dan Margono. Masing-masing mewakili pilar politik, militer, dan ekonomi. Itu kekuatan besar yang harus diangkat,” ungkapnya.

Rencana pembuatan film tentang Margono, kata Iksanto, diharapkan dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkenalkan kontribusi tokoh Banyumas dalam membangun fondasi bangsa, khususnya di bidang ekonomi melalui pendirian BNI 46.

Selain membahas tokoh, forum juga mendorong lahirnya ide-ide terobosan baru, seperti menjadikan kawasan Jalan Bung Karno sebagai pusat kegiatan atau pekan raya yang bisa menjadi ikon baru Banyumas.

Hasil pertemuan ini direncanakan akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas sebagai masukan untuk ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan nyata. ***