Dari Sewa hingga Pinjam Tetangga, Kusmono Akhirnya Bisa Bernafas Lega Berkat Bantuan Kursi Roda

Banyumas, purwokerto.info – Raut wajah Kusmono (81) tak bisa menyembunyikan rasa haru bercampur bahagia. Di teras rumah sederhana di Jalan Sidanegara I, Purwokerto Kulon, Kecamatan Purwokerto Selatan, ia kini bisa kembali merasakan angin sore tanpa harus dituntun atau digendong oleh anak-anaknya. Sebuah kursi roda baru terparkir di sampingnya, menjadi sahabat baru dalam keseharian pasca dirinya sulit berjalan setelah terjatuh dua bulan lalu.

Kursi roda itu bukan sekadar alat bantu. Bagi Kusmono dan keluarganya, benda beroda itu ibarat hadiah kehidupan yang meringankan beban di usia senja. Bantuan tersebut datang dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (Peradi SAI) Purwokerto bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Banyumas.

Sebelum ada bantuan, mobilitas Kusmono benar-benar terhambat. Sang anak, Wahyu Susanto, mengisahkan bagaimana keluarga berupaya agar ayahnya tetap bisa beraktivitas.

“Bapak sudah dua bulan ini kesulitan berjalan. Waktu itu kami sempat sewa kursi roda, biayanya Rp250 ribu sebulan. Setelah itu juga sempat pinjam dari tetangga. Jujur, saya sampai bingung harus bagaimana,” tutur Wahyu dengan suara bergetar, Rabu (01/10/2025).

Ia mengaku sempat menangis mencari jalan keluar. Hingga akhirnya seorang tetangga mengarahkan untuk menghubungi H. Djoko Susanto, SH, Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto. Dari situlah titik terang datang.

“Ternyata Pak Djoko langsung memberi bantuan. Saya terima kasih sekali,” kata Wahyu.

Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto, H. Djoko Susanto, SH, menegaskan bahwa aksi ini merupakan wujud nyata kepedulian organisasi advokat terhadap masyarakat sekitar.

“Peradi SAI tidak hanya berfungsi dalam penegakan hukum. Kami ingin hadir juga dalam sisi kemanusiaan. Bantuan kursi roda untuk Pak Kusmono adalah bentuk kecil dari komitmen itu, agar beliau bisa beraktivitas lebih baik dan meringankan keluarga,” ujarnya.

Menurut Djoko, program sosial serupa akan terus digalakkan, baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan mitra lain.

“Kami berharap kehadiran Peradi SAI benar-benar membawa manfaat nyata di tengah masyarakat,” tambahnya.

Di sisi lain, Kusmono sendiri hanya bisa menuturkan rasa syukur dan doa. Dengan logat khas Banyumas, ia menyampaikan rasa bangga sekaligus terima kasih atas perhatian yang ia terima.

“Saya bangga sekali, jarang-jarang ada yang peduli. Nguri-nguri kebaikan lah ini, semoga keluarga besar Peradi SAI Purwokerto diberi kebahagiaan luar biasa,” ucapnya penuh ketulusan.

Kini, kursi roda itu menjadi simbol kebebasan baru bagi Kusmono. Sebuah kisah kecil yang menunjukkan bahwa kepedulian sosial bisa menghadirkan harapan besar di usia senja. ***