Bupati Sadewo Ingatkan ASN Banyumas Jaga Integritas dan Hindari Gaya Hidup Boros

Banyumas, purwokerto.info – Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, memberikan peringatan tegas kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas terkait gaya hidup dan kebiasaan yang dinilai tidak efisien serta tidak mencerminkan semangat pelayanan publik.

Peringatan itu disampaikan saat acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau eselon II di Smartroom Graha Satria, Rabu (5/11/2025).

Dalam arahannya, Sadewo menekankan pentingnya integritas dan loyalitas bagi setiap ASN. Menurutnya, ASN harus menunjukkan dedikasi penuh kepada pimpinan, organisasi, dan masyarakat, karena sejatinya mereka adalah pelayan publik.

“Seluruh pejabat, organisasi perangkat daerah, dan instansi pemerintahan adalah satu tubuh. Maka harus sinergi untuk mewujudkan visi misi. Kalau tidak sejalan, selaras, maka akan kesusahan untuk merealisasikan program untuk kemajuan Banyumas,” ujar Sadewo.

Ia juga mengingatkan agar para ASN memiliki empati dan memahami kondisi masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi yang menantang dan adanya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Sadewo menegaskan bahwa setiap rupiah dalam APBD harus dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat, bukan kegiatan seremoni.

“Dalam visi misi kami, Bupati dan Wakil Bupati, harus didukung teman-teman yang mau memahami dan benar-benar bekerja. Dalam situasi efisiensi seperti ini, kegiatan harus dikurangi dan dikurasi karena sangat disorot oleh masyarakat,” tegasnya.

Sadewo menjelaskan, integritas dan loyalitas menjadi fondasi utama dalam pemerintahan. Tanpa itu, arah kerja akan kabur dan tujuan besar sulit dicapai.

“Maka saya butuh pejabat yang tidak hanya cakap dalam berpikir dan bertindak, tapi loyal terhadap pimpinan, tugas, dan bertanggung jawab kepada masyarakat Banyumas,” ujarnya.

Selain itu, Sadewo juga mengingatkan pejabat agar menghentikan kebiasaan “gradag-gerudug” atau kumpul-kumpul yang tidak bermanfaat, terutama dalam perjalanan dinas.

“Saya tidak melarang dinas luar, cuma saya bilang jangan ‘gradag-gerudug’. Karena ini efisiensi. Misalkan ke luar kota ya cukup dua orang lah, jangan sepuluh orang,” katanya. ***