Purwokerto — Banyumas International Literacy Festival (BIL Fest) 2025 sukses digelar pada 12–18 Juni 2025 di Hetero Space Banyumas. Festival literasi independen pertama di wilayah ini menyedot lebih dari 1.000 pengunjung dan menghadirkan lebih dari 30 kegiatan publik. Acara tersebut merayakan semangat membaca, menulis, dan berkarya.
Mengusung tema “Temenan”—bermakna serius dalam bahasa Jawa dan berkawan dalam bahasa Indonesia—BIL Fest menjadi ruang hangat dan inklusif yang mempertemukan penulis, seniman, dan komunitas akar rumput.
Rangkaian acaranya mencakup diskusi buku bersama penulis nasional, workshop kreatif, pameran seni, pertunjukan musik dan teater, serta pemberian Ahmad Tohari Awards bagi penulis muda inspiratif.
Sastrawan dan budayawan Ahmad Tohari menyampaikan apresiasinya terhadap BIL Fest 2025. Baginya, acara tersebut menjadi wadah bagi penulis lokal.
“Saya senang sekali dengan adanya acara seperti ini yang memberikan wadah bagi para penulis lokal untuk menuangkan inspirasi menjadi sebuah karya,” ucap Ahmad Tohari.
Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI (Bidang Diplomasi Budaya), Nissa Rengganis, berharap BIL Fest diselenggarakan setiap tahun.
“Saya ikut bersemangat atas antusiasme masyarakat Banyumas dan berharap BIL Fest terus terselenggara setiap tahunnya dengan lingkup yang lebih luas lagi,” kata Nissa.
Selain itu, sebagai koordinator program Penguatan Ekosistem Sastra, Nissa juga menyampaikan bahwa Kementrian Kebudayaan RI turut mendukung dengan antusias BIL Fest perdana ini. Antusias ini utamanya juga didorong oleh komitmen Kementrian Kebudayaan yang sedang menginisiasi dan menjalankan program Penguatan Ekosistem Sastra Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan. Ada sekitar 7 program BIL Fest yang didukung secara langsung oleh Kemenbud.
Satu di antaranya ialah program panel diskusi publik yang bertajuk “Merawat Komunitas, Merawat Pembaca, Merawat Hari Depan Sastra Indonesia”, yang dilaksanakan pada malam terakhir BIL Fest 2025 (18/6/2025) di ruang aula Hetero Space Purwokerto. Diskusi ini merupakan inisiasi khusus dari Kemenbud yang bekerja sama dengan BIL Fest.
Menghadirkan narasumber-narasumber kompeten perwakilan pegiat komunitas-komunitas sastra di Banyumas/Purwokerto. Di antaranya, Heru Kurniawan (founder komunitas Rumah Kreatif Wadas Kelir) dan Hatidriya Hangganararas (komunitas sastra Dua Belas Pena), serta Nissa Rengganis sebagai perwakilan Kementrian Kebudayaan, sekaligus juga pegiat komunitas sastra Rumah Rengganis di Cirebon.
Inisiator festival, Rahmi Wijayanti, menambahkan BIL Fest akan menjadi gerakan literasi berkelanjutan. Dia berharap banyak penulis di Banyumas yang bisa dikenal sampai tingkat nasional.
“BIL Fest diharapkan menjadi gerakan literasi berkelanjutan, membuka lebih banyak ruang diskusi, membaca, dan berkarya bagi masyarakat Banyumas,” ungkapnya.