Tangan yang Pernah Mengusap Luka Itu Kini Diam, Namun Jejak Kebaikannya Takkan Pernah Padam: Mengenang Eddy Wahono

Banyumas, purwokerto.info – Suasana duka turut mengiringi jenazah Eddy Wahono menuju peristirahatan terakhirnya, Senin (01/09/2025). Di antara isak tangis keluarga dan kerabat yang mengiringi kepergiannya, terasa betul bahwa yang wafat bukanlah sekadar seorang manusia biasa, melainkan sosok yang semasa hidupnya telah meninggalkan jejak kebaikan yang tak ternilai.

Dari lingkungan tempat tinggal hingga lingkaran aktivis sosial dan kemanusiaan, nama Eddy Wahono dikenal sebagai pribadi yang ringan tangan, murah hati, dan penuh perhatian. Ia bukan hanya peduli pada keluarga dan sahabat, tetapi juga pada alam dan manusia, bahkan mereka yang terlupakan oleh sistem, seperti orang dengan gangguan jiwa yang kerap dianggap sebelah mata oleh masyarakat.

Salah satu kisah yang menguatkan betapa besar kepeduliannya datang dari sahabat dekat sekaligus adik dan rekan almarhum, H. Djoko Susanto, SH, seorang advokat dari Peradi SAI Purwokerto. Dengan mata berkaca-kaca, Djoko mengenang sosok yang telah begitu melekat dalam hidupnya.

“Eddy Wahono merupakan sosok yang sangat peduli kepada lingkungan, keluarga, teman, handai tolan. Pokoknya dia satu orang yang sangat the best,” ujar Djoko, lirih namun penuh makna, saat ditemui usai pemakaman di Purwokerto, Banyumas, Senin (01/09/2025).

Dalam kesempatan itu, Djoko juga membagikan salah satu kenangan paling membekas. Eddy Wahono, katanya, bukan hanya menolong orang-orang di sekitarnya. Bahkan seorang tunawisma dengan gangguan jiwa pernah ia bantu dengan tulus.

“Ia tak pernah membeda-bedakan siapa yang patut ditolong. Baginya, semua orang berhak mendapatkan kasih sayang dan perhatian,” ujar Djoko.

Kabar duka atas wafatnya Eddy Wahono juga datang dari berbagai kalangan pemerhati lingkungan dan pegiat kemanusiaan. Komunitas “Lingkar Keadilan” mengungkapkan kehilangan besar atas kepergian sosok yang kerap hadir dalam berbagai aksi sosial untuk menyuarakan keadilan dan perlindungan terhadap alam.

Meski raganya telah tiada, nilai-nilai yang ditanamkan Eddy Wahono akan terus hidup dalam ingatan mereka yang pernah disentuh kebaikannya. Ia telah menaburkan benih kebaikan yang kini tumbuh menjadi inspirasi.

Dalam dunia yang sering kali abai pada sesama, Eddy Wahono memberi contoh nyata bahwa kebaikan tak perlu panggung besar, cukup hati yang tulus, dan keberanian untuk bertindak. Selamat jalan, Eddy Wahono. Kebaikanmu abadi dalam kenangan. ***