Purwokerto, purwokerto.info – Di tengah rutinitas kota yang serba cepat, aroma masakan pedesaan yang sederhana namun kaya rasa selalu punya tempat istimewa di hati para pecinta kuliner. Suasana inilah yang coba dihadirkan oleh H. Djoko Susanto, SH, seorang pengacara dari Peradi SAI Purwokerto yang diam-diam memiliki bakat memasak luar biasa.
Lewat racikan bumbu dan bahan-bahan segar dari kebun, ia menyajikan hidangan khas Nusantara yang bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menghadirkan kembali kenangan akan dapur tradisional dan hangatnya kehidupan desa.
Di dapur rumahan yang sederhana, wangi tumisan bumbu Sayur Oreg Pete langsung menguar. Perpaduan pete segar, cabai, bawang, dan kecap memberi sentuhan manis pedas yang khas, membuat siapa pun yang mencium aromanya sulit menahan lapar.
“Teksturnya renyah namun lembut, seperti masakan ibu-ibu kampung yang sarat kehangatan,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, Sayur Asem Ubi plus sandung lamur menjadi sajian yang tak kalah memikat. Kuahnya segar dengan perpaduan asam alami dari belimbing wuluh dan tomat, sementara potongan ubi memberikan sensasi manis yang pas. Sandung lamur yang dimasak hingga empuk menambah kedalaman rasa, menghadirkan sensasi gurih yang membuat lidah ingin terus mengecap.
Pelengkap yang tak kalah memanjakan adalah Sambal Terasi dengan lalapan daun ubi segar serta ikan laut. Sambalnya pedas, harum, dan tajam-cita rasa khas Nusantara yang selalu berhasil membuat siapa pun menambah porsi nasi. Lalapan daun ubi yang dipetik langsung dari kebun memberi kesegaran, sementara ikan laut yang digoreng kering menambah tekstur dan rasa asin gurih yang pas.
Hidangan-hidangan ini bukan sekadar makanan. Mereka adalah cerita tentang tanah, tangan, dan tradisi. Tentang kesederhanaan desa yang hidup kembali di meja makan, dan tentang bagaimana seorang pengacara yang biasanya berkutat dengan berkas dan sidang, mampu menghadirkan cita rasa khas Indonesia yang kaya gizi dan membuat ketagihan.
Cita rasa Nusantara tidak pernah kehilangan pesonanya. Dan lewat racikan H. Djoko Susanto, hidangan-hidangan ini kembali mengingatkan bahwa kelezatan sejati berasal dari bahan segar, proses yang tulus, dan cinta pada budaya kuliner sendiri. ***
