Dari Praktikum Kampus hingga Menembus Pasar Dunia, Kisah Cinta dan Bisnis di Balik Sukses Es Krim Sweet Sundae

oleh Tim Redaksi

Yogyakarta, purwokerto.info – Di balik lembutnya tekstur gelato dan manisnya es krim berlabel Sweet Sundae, tersimpan kisah inspiratif sepasang suami istri yang membuktikan bahwa cinta dan kolaborasi bisa membuahkan kesuksesan yang mendunia. Yuki Rahmayanti dan Andromeda Sindoro, dua alumni Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), memulai perjalanan bisnisnya dari sebuah praktikum kampus. Kini, produk mereka telah merambah pasar internasional dengan nilai ekspor mencapai miliaran rupiah.

Bermula dari kegiatan akademik dan peran sebagai asisten dosen, Yuki dan Andromeda sering turun langsung ke lapangan untuk mendampingi dosen mengunjungi peternak sapi perah. Dari situlah mereka menyadari sebuah permasalahan serius, yakni harga susu di tingkat peternak terlalu rendah. Tergerak oleh hal itu, mereka mencoba menawarkan solusi lewat penelitian dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2008, dengan membuat produk es krim sebagai cara meningkatkan nilai jual susu.

“Dari sinilah semuanya berawal. Kami ingin mengangkat harga susu, dan es krim menjadi media kami untuk mewujudkan hal itu,” kata Yuki dalam wawancara via Zoom pada Selasa, (29/07/2025).

Tak disangka, inisiatif kecil itu menjadi cikal bakal berdirinya Sweet Sundae, yang awalnya hanya dijajakan antar-fakultas di lingkungan UGM. Tahun 2011, bisnis ini berkembang pesat dan resmi bermarkas di Jalan Lempongsari, Yogyakarta. Di sana pula terjadi transformasi dari “Sweet Sundae Es Krim” menjadi “Sweet Sundae”, seiring dengan bertambahnya varian produk seperti gelato.

Produk Sweet Sundae.

Lebih dari Sekadar Es Krim

Produk Sweet Sundae tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa nilai edukasi seputar peternakan dan gizi. Es krim dan gelato yang mereka produksi memiliki perbedaan utama pada tekstur dan kandungan lemak. Gelato, yang lebih padat dan lembut, mengandung lebih sedikit krim dan lebih banyak susu, sehingga lebih sehat tanpa mengorbankan kenikmatan rasa.

Tak berhenti di situ, mereka terus berinovasi. Di masa pandemi COVID-19 tahun 2020, Sweet Sundae bahkan memproduksi susu pasteurisasi sebagai asupan bergizi untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri. Permintaan melonjak hingga 50 liter per hari.

Kini, lini produk Sweet Sundae meliputi yogurt, susu pasteurisasi, susu evaporasi, kental manis, dan butter, yang semuanya diproduksi dari susu segar berkualitas tinggi.

Mendunia Berkat Riset dan Kolaborasi

Puncak keberhasilan pasangan ini adalah ketika Sweet Sundae turut serta dalam World Expo 2022 di Uni Emirat Arab (UEA). Di ajang bergengsi ini, produk mereka seperti susu evaporasi dan butter mendapat sambutan luar biasa dari pasar internasional. Nilai ekspor dalam sekali pengiriman bisa mencapai Rp500 juta hingga Rp1 miliar. Meski begitu, tantangan tetap ada.

“Untuk butter, proses pengiriman harus ekstra hati-hati karena sifatnya yang mudah meleleh. Tapi untuk susu evaporasi dan kental manis lebih fleksibel,” ungkap Sarah Hestiani, Kepala Marketing Sweet Sundae.

Didukung oleh Bank Indonesia (BI), Sweet Sundae berkesempatan ikut berbagai pameran internasional. BI juga berperan dalam memperkuat branding serta membuka jejaring distribusi di luar negeri. Di pasar domestik, produk mereka masuk ke hotel, restoran, kafe, hingga supermarket. Bahkan, mereka dipercaya untuk menyuplai produk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta memenuhi permintaan khusus dari dapur Akademi Militer Magelang.

Dari Peternakan hingga Rak Supermarket Dunia

Di balik semua pencapaian itu, ada komitmen kuat untuk memberdayakan peternak lokal. Selain memiliki peternakan sendiri, Sweet Sundae secara aktif menyerap susu dari peternak di sekitar Yogyakarta.

“Kami ingin peternakan rakyat tetap hidup dan sejahtera. Dari awal, misi kami tidak hanya soal bisnis, tapi juga sosial,” ujar Yuki.

Dengan fondasi kuat pada riset, keberanian berinovasi, dan dukungan penuh dari lembaga seperti Bank Indonesia, pasangan Yuki dan Andromeda membuktikan bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari ruang-ruang kecil di kampus. Dan kini, es krim hasil praktikum itu telah mendunia, menjadi kebanggaan Indonesia di setiap sendok rasa. ***

Reaksi Kamu

Berikan reaksi atau tinggalkan respons cepat — kami ingin mendengar pendapatmu!