Purwokerto, purwokerto.info – Dalam waktu kurang dari satu bulan terakhir, empat penderes kelapa di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, mengalami kecelakaan kerja akibat terjatuh dari pohon kelapa saat melakukan aktivitas rutin mereka.
Kecelakaan tersebut menimpa Kamsi (55) warga Desa Sudimara yang jatuh saat memanjat pohon kelapa pada Minggu, 27 Juli 2025 pukul 09.30 WIB. Kamsi mengalami luka dalam serius dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Hermina.
Kemudian, Cartim Ali Mashuri (54) dari Desa Sokawera jatuh saat menderes pada Senin, 28 Juli 2025 pukul 09.00 WIB. Cartim mengalami luka dalam serius dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis.
Ratam (53), warga Desa Batuanten, mengalami patah tulang belakang setelah terjatuh saat bekerja pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 15.45 WIB dan kini dirawat di RS Siaga Medika.
Terakhir, Arif Sa’bani (50) dari Grumbul Kalipancur Wetan, Desa Rancamaya, terjatuh saat menderes pada Minggu, 3 Agustus 2025 pukul 17.30 WIB. Arif mengalami luka dalam cukup serius dan dirawat di Rumah Sakit Islam.
Pegiat sosial Banyumas, Yuni Hasta menyatakan, keprihatinannya terhadap minimnya perlindungan sosial yang diterima oleh para penderes tersebut. Menurut Yuni, bantuan yang diberikan sejauh ini berupa layanan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan bantuan logistik dari Palang Merah Indonesia (PMI) dalam bentuk bahan makanan.
Namun, ia menambahkan, banyak penderes yang belum tercover asuransi maupun tidak memiliki KIS yang aktif. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kejelasan prosedur dan pemerataan jaminan sosial bagi para penderes yang bekerja dengan risiko tinggi setiap hari.
“Banyak penderes yang tidak memiliki kartu asuransi kerja atau KIS yang aktif. Bahkan ada yang sama sekali belum pernah menerima bantuan, padahal mereka bekerja dengan risiko tinggi setiap hari,” ujar Yuni.
Yuni berharap pemerintah kabupaten melalui dinas terkait segera melakukan pendataan ulang dan memastikan penderes masuk dalam prioritas penerima jaminan sosial, mengingat peran penting mereka dalam sektor ekonomi masyarakat pedesaan.
“Ini belum sebulan, kalau secara akumulatif angka per tahun kecelakaan kerja saat memanjat pohon sangat banyak. Saat musim hujan, bisa dalam sehari terjadi beberapa kecelakaan kerja,” tambah Yuni.
Kasus kecelakaan kerja yang dialami para penderes ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan keselamatan kerja dan jaminan sosial yang memadai bagi para pekerja di sektor informal seperti ini. ***