FORTASI Banyumas Dukung Penuh Penanganan ODGJ Bersama Dinsos: Siapkan Rumah Singgah Baru Berkapasitas 97 Orang
BANYUMAS – Forum Relawan Lintas Organisasi (FORTASI) Banyumas menyatakan dukungan penuh terhadap Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Kabupaten Banyumas dalam menangani permasalahan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah setempat. Hingga pertengahan Juni 2025, tercatat sebanyak 91 ODGJ warga asli Banyumas telah ditangani, dengan 63 orang dirujuk ke RSJD dr. RM Soedjarwadi Klaten dan 28 lainnya ditampung di Rumah Singgah milik Dinsos.
Kepala Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas, Arif Triyanto, S.Sos., menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya maksimal dalam penanganan ODGJ yang tersebar di 27 kecamatan. Penanganan ini dilakukan bersama RSUD Banyumas, Dinas Kesehatan melalui 40 Puskesmas, serta melibatkan relawan dari FORTASI dalam proses evakuasi, pembinaan, dan pengumpulan data.
“Kami sangat terbantu oleh keberadaan relawan ODGJ yang tergabung dalam FORTASI. Mereka tanpa pamrih membantu kami dalam melayani masyarakat, mulai dari penjemputan hingga persiapan pengiriman pasien ke rumah sakit jiwa,” ujar Arif saat dihubungi, Jumat (13/6).
Namun, Arif juga mengakui masih adanya kendala dalam penanganan ODGJ, terutama dari sisi sarana dan prasarana pendukung. Dalam rapat bersama Komisi 4 DPRD Banyumas membahas KUA-PPAS, salah satu poin penting yang disampaikan adalah rencana operasionalisasi Rumah Singgah baru di Kecamatan Karanglewas.
Rumah singgah tersebut memiliki kapasitas lebih besar dibanding yang ada saat ini di Jalan Tanjung. Terdiri atas dua blok, bangunan itu mampu menampung 31 pasien ODGJ dan 66 orang penerima manfaat yang telah menyelesaikan pengobatan. Mereka nantinya akan diberi pelatihan dan keterampilan agar siap kembali ke lingkungan masyarakat.
“Kami harapkan rumah singgah ini bisa segera difungsikan tahun ini, sesuai dengan Program Trilas Bupati dan Wakil Bupati Banyumas,” tambah Arif.
Dukungan dari FORTASI tidak hanya berupa tenaga sukarela, tetapi juga dalam aksi nyata di lapangan. Eddy Wahono, Pembina Forum Relawan Lintas Organisasi, menuturkan bahwa relawan telah aktif membantu Dinsos dalam proses evakuasi dan pengiriman pasien dari puskesmas.
“Tanggal 10 Juni kemarin, ada 14 pasien dari berbagai puskesmas yang berhasil dievakuasi oleh tim relawan ODGJ di bawah komando Sapto Adi atau Saprol,” ungkap Eddy.
Ia menegaskan pentingnya keberlanjutan program pemulihan bagi ODGJ, termasuk pemberian pelatihan pasca-sembuh agar mereka bisa mandiri dan tidak kembali mengalami keterasingan sosial.
“Harapan kami, setelah pasien sembuh, Dinsos dapat memfasilitasi pelatihan keterampilan agar mereka siap kembali ke tengah masyarakat dan menjalani kehidupan layaknya manusia normal,”*pungkas Eddy.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, instansi kesehatan, dan kelompok relawan, Banyumas menunjukkan komitmen serius dalam menangani ODGJ secara humanis dan berkelanjutan.