PURWOKERTO, purwokerto.info — Mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Saizu Purwokerto menggelar pameran fotografi bertajuk “Hidden Gem: Explore with Camera 2025”, Kamis (26/6/2025), di Gedung Student Center. Pameran ini merupakan proyek akhir dari mata kuliah Fotografi, dan berhasil memukau pengunjung dengan tema yang unik dan eksploratif.
Sebanyak lebih dari 100 karya foto dipamerkan, hasil kerja lapangan 30 kelompok mahasiswa yang menyusuri berbagai daerah di wilayah ‘Panginyongan’, mulai dari Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Brebes, Tegal, Kebumen hingga Banjarnegara. Objek yang ditampilkan pun beragam, mulai dari potensi wisata desa, produk UMKM lokal, situs budaya, hingga bangunan terbengkalai yang disulap menjadi lokasi estetis.
Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Prof. Dr. Suparjo, M.A., yang hadir membuka acara menyampaikan apresiasi atas kreativitas mahasiswa. “Karya-karya ini menunjukkan bagaimana mahasiswa PAI bisa menyampaikan pesan, potensi, bahkan dakwah sosial melalui visual. Ini bagian dari literasi yang kontekstual dan menyentuh realitas,” ujar Prof. Suparjo.
Koordinator Prodi PAI, Dewi Ariyani, juga menyebut bahwa pameran ini menjadi bukti bahwa pendidikan agama tidak harus kaku. “Lewat kamera, mahasiswa belajar menggali sisi lain dari kehidupan masyarakat. Ini adalah pembelajaran yang hidup, membumi, dan penuh narasi,” jelasnya saat memberi sambutan.
Pameran ini tak hanya menampilkan foto, tetapi juga dilengkapi dengan deskripsi naratif, lokasi, dan cerita di balik bidikan kamera. Beberapa karya bahkan mengangkat potret museum kecil yang tak dikenal publik, bangunan tua yang punya sejarah, hingga kisah pelaku UMKM desa yang bertahan dengan modal terbatas.
Dosen pengampu mata kuliah Fotografi, Rujito, M.Sos., menyampaikan bahwa proyek ini bukan hanya tentang aspek teknis fotografi, tetapi juga soal empati dan kepekaan sosial. “Kami dorong mahasiswa bukan sekadar memotret indah, tapi juga mampu menceritakan sesuatu yang tersembunyi dan bermakna,” ujarnya.
Acara semakin semarak dengan hadirnya sesi diskusi bertajuk Sharing Session Hidden Story Behind the Lens, yang menghadirkan dua narasumber inspiratif: Rachmat Imanda (anggota DPRD Banyumas) dan Oryza Sabathino Firdian dari Humas Protokol Pemkab Banyumas. Keduanya berbagi perspektif soal peran fotografi dalam pembangunan lokal.
“Hidden Gem: Explore with Camera 2025” tidak hanya menjadi ajang pamer karya, tetapi juga ruang belajar kolektif bagi mahasiswa, dosen, dan publik untuk kembali melihat desa dan potensi lokal dengan sudut pandang baru. Pameran ini terbuka untuk umum di Gedung Student Center UIN Saizu.