Pujasera Balidul Banyumas Dorong UMKM dan Serap 40 Tenaga Kerja Lokal

Banyumas, purwokerto.info – Pemerintah Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, resmi meluncurkan Pujasera Balidul sebagai pusat kuliner dan pemberdayaan ekonomi lokal. Berlokasi strategis di kawasan Balai Desa Iring Kidul, tempat ini menyajikan aneka kuliner dalam suasana pedesaan yang asri.

Sebanyak 16 lapak kuliner tersedia di Pujasera Balidul dan dikelola oleh pelaku usaha lokal. Beragam menu makanan dan minuman ditawarkan, mulai dari makanan berat hingga minuman kekinian. Operasionalnya berlangsung setiap hari pukul 09.00–22.00 WIB.

Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono yang meresmikan pujasera ini menyebut keberadaan pusat kuliner desa harus dibarengi peningkatan kualitas layanan dan inovasi. “Kalau makanannya enak, pasti akan banyak yang datang ke sini. Jangan lupa tetap jaga standar kebersihan, keamanan, inovasi dan promosi,” pesannya.

Dalam sambutannya, Sadewo juga mendorong adanya pelatihan manajemen, pemasaran digital, dan penguatan branding produk UMKM. Hal ini, menurutnya, sangat penting agar usaha mikro tidak hanya bergantung pada momen pembukaan semata.

Kepala Desa Dawuhan Kulon, Mahbub Kamal, menyebut pembangunan pujasera ini menelan biaya Rp 330 juta dari dana desa dan berhasil menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 40 warga. “Pujasera ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi warga, apalagi banyak pelaku usaha muda yang terlibat,” ucapnya.

Tak hanya menawarkan kuliner, Pujasera Balidul juga menyuguhkan panorama hamparan sawah dan lintasan kereta api yang melintas, menjadikannya tempat ideal untuk bersantai dan berswafoto.

Salah satu pengunjung, Deni Rusmana, mengaku terkesan dengan suasana tempat ini. “Harganya terjangkau dan rasanya enak. Tadi sempat nambah dua kali karena penasaran dengan beberapa menu,” katanya.

Dengan harga mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 20.000, Pujasera Balidul siap menjadi ikon wisata kuliner baru yang ramah di kantong sekaligus mendorong pengembangan ekonomi lokal di kawasan Kedungbanteng.