Banyumas, purwokerto.info – Ada yang berbeda di perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, tahun ini. Di tengah semangat jalan sehat dan gegap gempita merah-putih yang berkibar, terhampar sebuah roti pisang raksasa sepanjang 17 meter, hasil inovasi produsen Roti Mruyung.
Bukan sekadar camilan, roti ini menjadi simbol kekuatan komunitas, kecintaan terhadap kuliner lokal, dan semangat kreatif dalam memperingati hari kemerdekaan.
“Kita kebetulan kerjasama dengan Desa Sudagaran yang menyelenggarakan acara jalan sehat. Jadi kita sajikan roti sepanjang 17 meter ini khusus untuk warga yang ikut jalan sehat. Nanti dimakan bareng-bareng supaya bisa menikmati bareng Roti Mruyung,” ujar Manajer Roti Mruyung, Sucipto Panca Haryadi, di sela acara, Minggu pagi (10/08/2025).
Angka 17 bukan tanpa makna. Selain menyimbolkan tanggal proklamasi, angka itu juga menjadi panjang roti yang disusun secara hati-hati di atas meja panjang di area jalan sehat. Roti yang dipilih pun bukan sembarangan, roti pisang, produk best seller dari Roti Mruyung yang kini telah menjadi ikon kuliner dari kawasan Kota Lama Banyumas.
Kuliner, Warisan, dan Inovasi Lokal
Roti Mruyung bukan sekadar toko roti. Berdiri sejak tahun 2023 di sebuah bangunan tua warisan kolonial, tempat ini berkembang menjadi cafe dan guest house yang memadukan nuansa klasik dengan inovasi kuliner khas lokal.
“Owner kami awalnya punya bangunan tua, lalu muncul ide bikin usaha yang bisa mengenalkan Kota Lama Banyumas. Lalu tercetuslah Roti Mruyung,” jelas Sucipto. “Untuk bahan, kita selalu pakai yang berkualitas. Pisangnya saja jenis pisang raja matang pohon, bukan yang dipaksakan matang. Tekstur dan rasa manisnya jadi khas.”
Untuk membuat roti sepanjang 17 meter ini, tim Roti Mruyung menghabiskan 5 kg tepung terigu, 300 buah pisang, 1 kg keju, 5 kg coklat, dan 2 kg selai kacang. Roti pisang ini kemudian dibagikan gratis kepada sekitar 700 peserta jalan sehat, sebuah bentuk syukur dan persembahan rasa dari pengusaha lokal untuk masyarakat.
Kepala Desa Sudagaran, Hadi Mulyono Putra, menyambut baik partisipasi Roti Mruyung dalam rangkaian perayaan kemerdekaan.
“Partisipasi dari semua warga sangat besar, termasuk dari Roti Mruyung yang menyediakan roti sepanjang 17 meter untuk semua peserta. Kami sangat berterima kasih,” ucapnya.
Ketua Panitia, Faisal Riza, menambahkan bahwa kegiatan jalan sehat ini merupakan rangkaian acara perayaan HUT RI ke-80. Untuk lomba sejak awal Agustus, mulai dari voli, gobak sodor, mewarnai, hingga karaoke.
“Seluruh warga sangat antusias. Jalan sehat ini dipusatkan di Widuri, unit usaha BUMDES yang juga menjadi pusat kuliner UMKM. Kita jadikan momen ini untuk memperkenalkan potensi lokal kita,” katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Lingkungan Kota Lama Banyumas, Panji Indra Purnomo mengungkapkan, rasa bangganya terhadap geliat wisata dan ekonomi lokal di kampung halamannya.
“Acara ini memperkenalkan kembali Kota Lama dan produk unggulan kita, seperti Roti Mruyung. Ini membanggakan sebagai warga Sudagaran,” ucapnya.
Di tengah euforia peringatan HUT RI yang ke-80, perayaan di Desa Sudagaran menjadi contoh konkret bagaimana semangat gotong royong bisa membangkitkan potensi lokal. Sebuah roti sepanjang 17 meter menjadi lebih dari sekadar makanan, itu adalah jembatan yang menghubungkan warisan, rasa, dan harapan masa depan. Di setiap gigitannya, warga tak hanya merasakan manisnya pisang dan coklat, tapi juga manisnya kebersamaan dan cinta pada tanah air. ***
Reaksi Kamu
Berikan reaksi atau tinggalkan respons cepat — kami ingin mendengar pendapatmu!