Stunting Masih 19,6 Persen, Pemkab Banyumas dan Tanoto Foundation Lanjutkan Aksi Hingga 2028

oleh Tim Redaksi

Purwokerto, purwokerto.info – Kolaborasi antara Pemkab Banyumas dengan Tanoto Foundation, untuk penanganan stunting diperpanjang. Hal itu terungkap saat pertemuan antara pihak Tanoto foundation dengan Bupati Banyumas, Kamis (21/08/2025).

“Di tahun 2025 ini kita berkolaborasi lagi dengan Pemkab Banyumas. Awalnya mulai tahun 2022 sampai 2025, dan ini di tahun 2025 nanti sampai 2028, kolaborasi lagi dengan Pemkab Banyumas untuk menangi upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting,” kata Regional Lead Wilayah Jawa, Anang Ainur Rozikin, usai pertemuan di Ruang Joko Kaiman.

Anang menjelaskan, ada tiga hal yang akan menjadi fokus dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banyumas.

Pertama adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dalam hal ini mencakup berbagai elemen masyarakat. Termasuk para tokoh-tokoh agar supaya bisa lebih masif mensosialisasikan dan membentuk kesadaran untuk pencegahan stunting.

“Kita akan melatih mengkapasitasi tokoh masyarakat dari berbagai elemen, terkait aksi konvergensi agar mereka sadar bahwa stunting itu penting, mereka bisa menyampaikan ke masyarakat,” katanya.

Kedua kita berupaya untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi anggaran yang ada untuk bisa merealisasikan penanganan stunting. Sehingga anggaran yang dikeluarkan bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

“Kota mengapresiasi Pemkab Banyumas yang sudah mengalokasikan anggaran stunting tinggi sekali. Nah nanti kita susun perencanaan untuk efektivitas dan efisiensi, agar anggaran yang ada bisa menggerakkan capaian dari stunting,” kata dia.

Melalui program yang akan dilaksanakan, Anang berharap, kolaborasi antara Tanoto Foundation dengan Pemkab, bisa lebih menekan kasus stunting.

“Capaian stunting di Banyumas 19,6 dan harapannya nanti dalam tiga tahun ke depan dengan pendampingan dari kami angka stunting bisa lebih turun lagi,” ujarnya.

Ketiga fokus yang akan dilakukan terkait pengelolaan data. Banyak sekali data data yang sekarang tersebar dan itu kebanyakan di kabupaten. Upaya kami di kolaborasi ini, nanti di tingkat paling bawah yakni desa, nanti bisa dikelola dan dijadikan dasar untuk penggerak program.

“Karena data menjadi sumber utama untuk merencanakan sampai mengembangkan program yang strategis. Itu tiga hal utama yang akan kita lakukan dan banyak hal lain lagi,” kata Anang.

Bupati Sadewo menyambut baik kolaborasi ini, sebagai upaya untuk mengatasi persoalan stunting di Banyumas. Mengingat kasus stunting menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pihak-pihak luar pemerintahan ini kan menjadi hal bagus. Karena persoalan-persoalan yang ada, termasuk stunting kan memang perlu kolaborasi dengan lintas sektoral,” kata dia.

Selama ini Pemkab juga tengah melaksanakan berbagai program dalam penanganan stunting. Terbaru, melalui pelaksanaan Rembuk Stunting, yang menjadi ruang bersama untuk menyusun langkah konkret dan strategis dalam menurunkan prevalensi stunting.

Lebih lanjut disampaikan, mengacu pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Banyumas pada tahun 2024 tercatat sebesar 19,6%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang berada di angka 17,1%.

“Percepatan penurunan stunting adalah program prioritas nasional yang harus kita kawal bersama. Ini bukan hanya isu kesehatan, melainkan tanggung jawab moral dan sosial dalam menyiapkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas,” kata Sadewo.

Bupati juga mengingatkan pentingnya Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Genting adalah sebuah gerakan kolaboratif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, swasta, tokoh masyarakat hingga individu, untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko stunting.

“Dukungan bisa berupa edukasi kepada keluarga berisiko, bantuan nutrisi, penyediaan akses air bersih, hingga pendampingan psikososial. Ini bukan hanya soal memberi, tapi soal kepedulian dan keterlibatan aktif dalam membentuk generasi Banyumas yang unggul,” kata dia. ***

Reaksi Kamu

Berikan reaksi atau tinggalkan respons cepat — kami ingin mendengar pendapatmu!