Purwokerto, purwokerto.info – Ajang lari lintas alam Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Baturraden Forest Run (BFR) 2025 resmi digelar di kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (27/07/2025). Tidak sekadar perlombaan olahraga, kegiatan ini menjelma menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan pesona alam Banyumas ke panggung nasional bahkan internasional.
Kegiatan yang diikuti oleh 470 peserta dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali, serta mahasiswa internasional dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menawarkan pengalaman unik menyusuri jalur-jalur wisata unggulan di lereng Gunung Slamet.
Ketua Panitia sekaligus Program Director UMP BFR, Kelvin Stefanus menjelaskan, bahwa rute lomba sengaja dirancang agar peserta bisa langsung menikmati keindahan alam Banyumas. Para pelari melintasi destinasi ikonik seperti Curug Jenggala, Curug Penganten, Curug Gomblang, Pancuran Pitu, hingga gerbang pendakian Gunung Slamet via Juang.
“Ini bukan hanya sekadar ajang olahraga. Ini trail run, berlari di hutan-hutan dan jalur off-road yang menantang, sambil menikmati keindahan alam. Konsep ini kami kemas agar sekaligus mempromosikan wisata alam Banyumas,” ujar Kelvin dalam konferensi pers yang digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Sabtu (26/07/2025).
Empat kategori jarak tempuh, 3K, 7K, 15K, dan 30K disediakan panitia. Namun, peserta dibatasi maksimal 500 orang untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, mengingat medan cukup menantang dengan elevasi mencapai 1.900 meter pada kategori 30 kilometer.
Kelvin menambahkan, peserta jarak jauh wajib melalui proses penyaringan teknis dan pemeriksaan kesehatan.
“Kami utamakan keselamatan. Jalur tidak ekstrem, tapi elevasi tinggi membutuhkan stamina prima,” ujarnya.
Rektor UMP, Prof. Jebul Suroso menegaskan, keterlibatan kampus bukan hanya sebagai pendukung acara, tapi sebagai bagian dari komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Setidaknya ada lima alasan utama kami mendukung Baturraden Forest Run. Pertama, membiasakan gaya hidup sehat. Kedua, mempromosikan wisata lokal. Ketiga, mendukung UMKM. Keempat, menumbuhkan kesadaran pelestarian lingkungan. Dan terakhir, menjadikan Purwokerto sebagai destinasi pendidikan dan wisata,” jelasnya.
UMP juga menerjunkan mahasiswa dari berbagai program studi seperti kedokteran, kesehatan, dan keolahragaan untuk bertugas di sejumlah titik pos medis. Klinik Wisnu Husada yang dikelola kampus turut melakukan skrining kesehatan bagi peserta, khususnya untuk kategori jarak jauh.
Baturraden Forest Run membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi pintu masuk promosi daerah yang efektif. Dengan memadukan edukasi, wisata, dan gaya hidup sehat, ajang ini mengundang ketertarikan luas, khususnya dari kalangan milenial dan wisatawan aktif.
“Kita ingin orang datang ke Purwokerto tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk belajar, berkontribusi, dan menikmati potensi lokal secara berkelanjutan,” terang Prof. Jebul.
Dengan konsep yang solid dan dukungan berbagai pihak, Baturraden Forest Run berpotensi menjadi agenda tahunan berskala nasional yang membawa Banyumas kian dikenal sebagai surga wisata alam dan edukasi di Indonesia. ***
Reaksi Kamu
Berikan reaksi atau tinggalkan respons cepat — kami ingin mendengar pendapatmu!