Banyumas, purwokerto.info – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, untuk sementara dihentikan menyusul laporan ratusan siswa mengalami gejala keracunan. Kasus ini menimpa sejumlah sekolah dasar, dengan dampak paling besar dialami SD Negeri Pangebatan dan SD Negeri Kediri.
Gejala yang dialami siswa meliputi mual, pusing, hingga tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Berdasarkan data sementara, lebih dari 115 siswa terdampak, terdiri atas 52 siswa SDN Pangebatan, sekitar 30 siswa SDN Kediri, serta puluhan anak di jenjang TK dan PAUD.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas, Taryono ST MPA, menyatakan pihaknya sudah melakukan klarifikasi langsung ke sekolah, pemerintah desa, hingga Badan Gizi Nasional (BGN). Namun, konfirmasi dari Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Karanglewas Kidul belum diterima.
“Kami sudah turun langsung ke lokasi untuk klarifikasi ke sekolah, pemerintah desa, dan BGN. Tapi konfirmasi dari Kepala SPPG belum kami terima. Bahkan SPPG Karanglewas Kidul belum melaporkan ke koordinator wilayah BGN,” ujarnya, Jumat (26/09/2025).
Kepala SDN Pangebatan, Riyadi, memastikan pihaknya menghentikan distribusi MBG selama dua hari, yakni 25–26 September 2025. Hal ini dilakukan lantaran sebagian besar siswa masih sakit.
“Sebagian sudah membaik, tapi masih ada yang mengeluh pusing dan belum masuk sekolah,” ungkapnya.
Hal serupa ditemukan di SDN Kediri. Sekolah tersebut juga sempat menolak distribusi MBG karena siswa menunjukkan gejala yang sama. Menyikapi kasus ini, melalui Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Karanglewas, Dindik Banyumas menginstruksikan seluruh kepala sekolah untuk memeriksa kualitas makanan sebelum dibagikan. Jika ditemukan makanan berjamur, berbau, atau rusak, sekolah diminta tidak mendistribusikannya.
SPPG Karanglewas Kidul sendiri diketahui menyalurkan sekitar 3.000 porsi makanan setiap hari untuk jenjang TK, PAUD, SD/MI, SMP, hingga SMK. Saat ini Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan bersama BGN masih mengumpulkan data untuk memastikan jumlah pasti siswa terdampak.
Sebagai tindak lanjut, hasil koordinasi antara Dindik Banyumas dan Koordinator BGN Kabupaten Banyumas memutuskan operasional SPPG Karanglewas Kidul akan dihentikan mulai Senin mendatang untuk evaluasi. Laporan mengenai kasus ini juga telah diteruskan ke BGN Regional Jawa Tengah. ***