LSF RI Gelar Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri di Purwokerto

PURWOKERTO – Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) akan menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Purwokerto pada Rabu, 18 Juni 2025. Acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih cerdas dan selektif dalam memilih tayangan yang sesuai dengan usia dan nilai budaya bangsa.

Kegiatan sosialisasi akan berlangsung di Java Heritage Hotel Purwokerto. 

Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri merupakan inisiatif LSF dalam mendorong kesadaran masyarakat untuk memilah dan memilih film atau tayangan secara bijak tanpa harus bergantung sepenuhnya pada proses penyensoran formal.

Dalam undang-undang, LSF memang bertugas melakukan penyensoran film dan iklan film sebelum diedarkan ke publik. Namun, pendekatan partisipatif ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran serta masyarakat.

Ketua Komisi III LSF RI, Kuat Prihatin, S.Sos., M.M., akan menjadi pembawa acara sekaligus membuka rangkaian sosialisasi. Kegiatan akan diisi dengan sambutan dari perwakilan LSF dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. Joko Wiyono, M.Si., serta penyerahan plakat sebagai bentuk apresiasi kerja sama lintas lembaga.

Sesi utama akan menghadirkan Prof. Dr. H. Abdul Wachid BS, M.Hum, Guru Besar Fakultas Dakwah UIN Saizu Purwokerto, dan Dr. Imam Safe’i, M.Pd, Ketua Sub Komisi Kerja Sama Antar Lembaga LSF RI. Keduanya akan membahas pentingnya literasi tontonan dan penanaman nilai budaya melalui pemahaman sensor mandiri.

Selain diskusi, peserta juga akan mengikuti sesi tanya jawab, kuis, dan evaluasi. 

Melalui kegiatan ini, LSF berharap masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas, makin memiliki kesadaran untuk membangun lingkungan tontonan yang sehat, edukatif, dan sesuai dengan norma budaya Indonesia.